Hai! Kali ini ApaKataDunia bakal membahas seputar apotek hidup nih. Apotek hidup termasuk dalam biofarmasi tradisional yang sebenarnya merupakan bagian dari bioteknologi merah atau medis. Tanpa disadari, bioteknologi ternyata sangat dekat dengan kehidupan kita terutama bagi angkatan ’90 ke bawah yang mendapatkan pelajaran mengenai apotek hidup di sekolah.

Apotek yang 'hidup'

Apotek yang ‘hidup’

Sekilas Apotek Hidup
Sederhana saja, apotek secara fisik kita kenal sebagai tempat untuk membeli obat apabila kita sakit. Kalau begitu, apakah apotek hidup itu? Apotek hidup merupakan sebuah lahan atau cukup sepetak  tanah saja (bisa di pekarangan rumah, atau bahkan beberapa pot saja) yang ditanami dengan tanaman-tanaman obat untuk keperluan sehari-hari. Tanaman-tanaman obat yang ditanam dapat digunakan sebagai obat tradisional, atau hanya asupan tambahan saja untuk menjaga kesehatan tubuh.

Apa Kelebihan Apotek Hidup?
Sesuai namanya, apotek hidup selalu bertumbuh dan berkembang setiap waktunya. Tanaman yang ditanam dan digunakan (misalnya dipetik daunnya) akan bertumbuh kembali. Sifatnya yang alami juga menjamin obat tradisional yang dibuat dari apotek hidup lebih aman ketimbang obat dengan bahan kimiawi. Selain itu kita dapat membuat obat kapanpun kita butuh dengan bahan-bahan alami yang terjamin kesegarannya apabila ada apotek hidup di pekarangan rumah.
Selain dari manfaat utamanya, apotek hidup juga dapat menghias isi pekarangan rumah. Tanaman obat tidak kalah cantik dengan tanaman hias yang populer saat ini. Justru tanaman-tanaman obat ini dapat disisipkan di antara tanaman-tanaman hias atau bunga-bunga yang ditanam. Tanaman obat juga dapat dimanfaatkan sebagai pengusir hama. Apabila umumnya banyak hama yang mengganggu tanaman-tanaman hias, tanaman obat dapat turut menjaga tanaman di sekitarnya karena zat alami yang dikandungnya (umumnya dapat berupa getah, bau (odor), maupun zat lain yang bersifat toksik bagi hama khususnya serangga.

Tanaman Obat
Ada beragam tanaman obat yang mudah ditanam di pekarangan rumah. Masing-masing tanaman memiliki khasiat berbeda. Walaupun berbeda, setiap tanaman obat butuh diekstrak terlebih dahulu supaya zat alami yang berfungsi sebagai obat dapat dikonsumsi. Proses ekstraksi yang digunakan tidak rumit, contohnya bagian tanaman tertentu seperti daun diperas atau direbus. Ekstrak yang diperoleh dikonsumsi sebagai obat tradisional. Keseluruhan penggunaan tanaman untuk obat memang sederhana, tapi inilah yang menjadi cikal-bakal biofarmasi yang kini tengah banyak digandrungi masyarakat kota yang sadar dengan gaya hidup alami. Berikut beberapa tanaman berkhasiat yang dapat digunakan sebagai obat maupun meningkatkan daya tahan tubuh:

  • Lidah buaya

    Lidah Buaya

    Lidah Buaya

    Lidah buaya atau biasa dikenal sebagai Aloe vera merupakan tumbuhan yang sudah dikenal selama ribuan tahun karena khasiatnya sebagai penyubur rambut. Kini lidah buaya juga dikonsumsi sebagai minuman yang sangat menyegarkan. Biasanya sudah dapat kita temukan di supermarket sebagai jajanan khas daerah Pontianak. Selain sebagai pelepas dahaga dan penunda lapar (udah kaya iklan aja nih), lidah buaya memiliki segudang manfaat lainnya seperti mengobati diabetes mellitus, radang tenggorokan, ambeien, sakit kepala, luka bakar, memar, hingga mengurangi resiko serangan jantung.

  • Cincau (grass jelly)
    Cincau hijau yang umum ditemukan di pasar

    Cincau hijau yang umum ditemukan di pasar

    Semua pasti tahu cincau dong. Jajanan menyegarkan yang sangat populer terutama di kalangan anak ‘90an dan yang lebih tua (tidak bermaksud menyindir, peace). Cincau yang seperti agar-agar itu sebenarnya dibuat dari ekstrak daun cincau (Melastoma polyanthum dan Cyclea barbata). Tahun ‘90an hingga awal 2.000an, sangat sering ditemukan pedagang cincau dengan gendongannya yang khas. Namun, peminat cincau tradisional semakin berkurang saat ini, tergerus oleh ‘cincau-cincau’ yang sudah diberi label merk dan mungkin saja pemanis buatan hingga pengawet. Padahal, cincau alami memiliki segudang manfaat seperti meredakan panas dalam, masalah ginjal, menurunkan hipertensi, hingga meredakan maag.

  • Jahe
    Jahe, jangan salah bedakan dengan lengkuas ya

    Jahe, jangan salah bedakan dengan lengkuas ya

    Duh, siapa sih yang tidak tahu jahe? Bentuknya sangat khas dan sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah maupun dijadikan seduhan untuk menghangatkan tubuh. Sayangnya, generasi muda saat ini kurang menyukai minuman tradisional seperti wedang jahe. Berbeda dengan kakek nenek kita yang menjadikan jahe sebagai hidangan utama di kala hujan (pengalaman pribadi penulis). Selain menghangatkan tubuh, jahe juga berkhasiat untuk mengatasi masalah pernapasan, memperlancar pencernaan, hingga mengobati memar.

  • Lengkuas
    Lengkuas

    Lengkuas, mirip dengan jahe kan?

    Lengkuas memiliki bentuk yang mirip dengan jahe, biasanya orang awam bisa tertukar antara keduanya. Lengkuas mengandung anti-inflamasi dan anti-oksidan yang berperan dalam mengurangi peradangan. Lengkuas dapat memberikan rasa nyaman di perut, mencegah mual, mengurangi gejala diare, menurunkan demam, mengurangi gangguan pernapasan, hingga menjaga kesehatan mulut (sebagai obat kumur). Kandungan anti-inflamasi pada lengkuas dibuktikan dengan kemampuannya sebagai alternatif penyembuhan kulit terbakar. Rasa sakit akibat terbakar dapat diringankan dengan penggunaan lengkuas yang digosok pada luka.

  • Sirih
    Daun sirih yang sering dipakai apabila anak kecil mimisan

    Daun sirih yang sering dipakai apabila anak kecil mimisan

    Generasi ‘90an pasti ingat daun dari tanaman satu ini. Kalau mimisan, pasti orang tua akan memberikan daun yang satu ini. Ternyata masih banyak manfaat lain dari sirih loh. Rebusan daun sirih mampu mengobati asma, radang tenggorokan, batuk, bronchitis, demam berdarah, hingga menghilangkan bau mulut yang kurang sedap. Ternyata, daun sirih juga dapat dimanfaatkan untuk kecantikan loh. Daun sirih bisa digunakan untuk menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat, hingga mencegah penuaan dini. Mantap kan?

  • Jeruk nipis
    Siapa yang tidak tahu jeruk nipis dengan rasa asamnya?

    Siapa yang tidak tahu jeruk nipis dengan rasa asamnya?

    Kalau yang satu ini, pasti semua kenal deh. Jeruk nipis sering dipakai sebagai penambah rasa asam pada makanan, seperti soto, bumbu batagor dan siomay, hingga dijadikan minuman. Selain kaya akan vitamin C, jeruk nipis juga punya segudang manfaat loh! Jeruk nipis kaya akan flavonoid yang bertindak sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain dari sisi kesehatan, jeruk nipis juga dimanfaatkan untuk kecantikan. Misalnya jeruk nipis berperan dalam menghilangkan jerawat, mengencangkan pori-pori kulit, dan memperlambat penuaan dini.

  • Melati
    Bunga melati dengan wangi harumnya yang khas

    Bunga melati dengan wangi harumnya yang khas

    Melati dikenal tanaman yang memiliki bunga dengan wangi yang harum. Umumnya wangi melati bisa ditemukan pada teh celup. Ternyata selain harum, melati dikenal sejak berabad-abad lalu sebagai obat herbal khususnya di wilayah Mediterania. Melati sangat bermanfaat baik bagi kesehatan maupun kecantikan. Melati dapat digunakan untuk mengobati sesak napas, demam, sakit kepala, mencegah kolesterol, mengurangi berat badan, hingga mengobati flu. Dalam kecantikan, melati mampu membantu mengatasi jerawat, menghaluskan kulit tubuh, menghilangkan bau badan, hingga mencegah penuaan dini.

  • Salam
    Daun salam yang sering digunakan sebagai penyedap masakan

    Daun salam yang sering digunakan sebagai penyedap masakan

    Daun salam sering dimanfaatkan sebagai penyedap masakan. Ternyata daun salam juga dimanfaatkan dalam kesehatan karena beberapa kandungannya yang bermanfaat seperti minyak esensial, etanol, methanol, flavonoid, hingga beragam vitamin. Bagi kesehatan, daun salam mampu membuat gigi putih alami, menurunkan resiko kolesterol dan diabetes, membantu mengontrol berat badan, menurunkan tekanan darah, mengobati maag, hingga mengatasi mabuk akibat konsumsi alkohol.

  • Kumis Kucing
    Kumis Kucing memiliki bunga yang unik

    Kumis Kucing memiliki bunga yang unik

    Kumis kucing sangat dikenal di pelataran Sunda. Tanaman ini memiliki bunga dengan mahkota yang unik. Biasanya tanaman ini hanya tumbuh di daerah yang subur dengan tanah yang gembur dan berhumus. Daun kumis kucing bermanfaat bagi kesehatan, misalnya untuk memperlancar buang air, mengobati rematik, meredakan batuk, masuk angin, hingga menurunkan resiko hipertensi.

Nah, bagaimana? Kebanyang dong kalau punya berbagai tanaman tersebut di pekarangan rumah. Hidup pun jadi sehat karena kebanyakan tanaman dapat dimanfaatkan secara rutin untuk mencegah penyakit maupun meningkatkan kekebalan tubuh. Itu baru sedikit saja tanaman yang dimanfaatkan sebagai apotek hidup. Masih ada banyak sekali tanaman lainnya yang akan dibahas loh. Stay tune!

Be Sociable, SHARE!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.