“Hah? Nanobot? Makanan apa itu?” Inilah yang terbesit di benak saya sewaktu SMP. Memang sih, soalnya dulu kan masih polos Sekarang sudah lulus kuliah dari jurusan Bioteknologi di salah satu universitas terkenal di Lippo Karawaci. Kali ini, ApaKataDunia mau share dan berbagi (apa bedanya share dan berbagi ) tentang NANOBOT. Sebelumnya, ini dia bentuk nanobot.

Mengenal dokter dari masa depan, NANOBOT!

Ukuran nanobot 2016 akan jauh lebih kecil dari ini, kurang lebih seukuran sel darah merah.

Itu tadi sekilas saja mengenai bentuk dari nanobot. Apa sih nanobot itu?
Nanobot adalah robot atau mesin yang berukuran mikroskopis berkisar ukuran nanometer yang dibuat dengan teknologi nano terkini. Nanobot berperan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, contohnya nanobot dapat difungsikan untuk memperbaiki onderdil mobil, terutama yang berada di bagian dalam. Tapi kali ini ApaKataDunia mau fokus ke fungsi NANOBOT yang paling vital, yakni jadi dokter alias berperan dalam dunia medis! Apa saja yg bisa dikerjakan robot kecil ini ya?

Latar Belakang dibuatnya Nanobot
Dewasa ini, dunia kedokteran cukup dipusingkan dengan berbagai macam penyakit baru yang sulit ditanggulangi bahkan belum bisa diobati hingga sekarang, seperti kanker, AIDS, flu burung, dan lupus. Obat-obatan yang ada belum mampu mengobati penyakit-penyakit tersebut karena keterbatasan obat dalam menjangkau setiap bagian tubuh dan bahaya yang ditimbulkan dalam penggunaan jangka panjang. Selain itu, banyak efek samping obat berbahaya bagi keselamatan pasien. Di samping faktor obat, kemampuan dokter sebagai manusia juga terbatas. Dokter bisa membuat kesalahan dalam diagnosa hingga 60% sehingga memberikan solusi yang salah kepada pasien. Penggunaan alat-alat medis yang tidak efektif serta ketidaktelitian alat maupun terbatasnya kemampuan dokter turut menambah resiko penyembuhan penyakit-penyakit fatal tersebut. Diperlukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga dibuatlah nanobot.

Mengenal Nanobot
Nanobot memiliki nama lain seperti nanoids, nanites, nanomachines, dan nanomites. Nanobot merupakan salah satu hasil penerapan teknologi termutakhir saat ini dalam bidang teknologi informatika maupun bioteknologi medis. Nanobot dibuat untuk tujuan medis tertentu bahkan industri, salah satunya adalah industri pengolahan logam. Namun, kini nanobot sangat berkembang dalam dunia medis. Nanobot diproyeksikan akan dapat dimasukkan ke dalam tubuh dengan jarum suntik dan mendegradasi dirinya sendiri ketika tugas dalam tubuh telah selesai, dalam arti lain Nanobot akan menghancurkan dirinya sendiri dan mati setelah tugasnya selesai sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh secara alami.

Terbuat dari BIOCHIPS dan memiliki Diamondoid sebagai cangkang
Nanobot dibuat dari BIOCHIPS (bukan keripik kentang), yakni komponen elektronik yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak berbahaya sehingga tubuh tidak mengalami reaksi penolakan ketika nanobot menjangkau bagian dalam tubuh. Hal ini sangat menguntungkan karena secara tidak langsung nanobot tidak akan menyebabkan efek samping maupun rasa sakit yang luar biasa.
Pada lapisan luarnya, nanobot dibungkus oleh diamondoid yang sangat keras dan tahan terhadap segala kondisi manakala enzim maupun antibodi tubuh menyerang nanobot di luar prediksi. Tentunya baik BIOCHIPS maupun Diamondoid ini sudah diatur untuk menjadi degradable ketika tugas nanobot telah selesai, supaya seluruh bagian nanobot dapat terdegradasi dan keluar dari tubuh.

Sumber Energi Nanobot
Agar dapat melaksanakan tugasnya dalam tubuh, nanobot dapat memanfaatkan aliran energi dalam tubuh disamping menggunakan baterai/fuel cell alami yang terdapat dalam nanobot tersebut. Nanobot mampu mengubah glukosa yang terdapat dalam darah menjadi energi. Jadi, aliran darah dalam tubuh dimanfaatkan sebagai media perantara nanobot untuk menjangkau seluruh tubuh dan sebagai sumber energi bagi nanobot.

Contoh Kasus Nanobot Melawan Kanker
Nanobot bekerja sangat halus, bahkan dapat sama sekali tidak terasa oleh tubuh. Nanobot juga dapat menerima perintah sebelum (before) dan ketika (ongoing) melaksanakan tugasnya di dalam tubuh manusia, sehingga nanobot sangat fleksibel untuk berbagai macam pengobatan dalam tubuh. Contohnya, dokter memrogram nanobot untuk mendokumentasikan sel kanker yang terdapat di dalam tubuh terlebih dahulu sebelum diberi perintah lebih lanjut.
Untuk menanggulangi kanker, nanobot dapat membentuk sebuah sistem untuk mencerna serta melumat habis sel kanker yang ada. Selain itu, Nanobot dapat membuat mutasi dalam sel kanker sehingga sel kanker berhenti bereplikasi bahkan mati dan dapat dibersihkan dari tubuh.

Terbentur Masalah Durabilitas dan Harga
Namun, ada beberapa kelemahan dari nanobot. Contohnya nanobot yang tidak berhasil menjangkau target atau mati dalam tubuh dapat menjadi benda asing yang tertinggal dalam tubuh sehingga bisa menyebabkan nyeri atau bahkan infeksi yang tidak terduga. Selain itu, biaya pembuatan nanobot masih sangat mahal sehingga dikhawatirkan tidak semua kalangan mampu menggunakan jasa nanobot dalam pengobatan.

Kesimpulan
Melihat berbagai macam kelebihan yang dimiliki nanobot, nanobot jelas dapat digunakan sebagai jalan keluar bagi dunia medis untuk menanggulangi berbagai penyakit yang belum bisa diobati. Namun, nanobot perlu disempurnakan lebih lanjut agar dapat diproduksi dengan biaya yang tidak mahal. Oleh karena itu, penggunaan dan penelitian nanobot harus terus didukung dan dilanjutkan.

Sekian pembahasan mengenai nanobot dari ApaKataDunia, semoga bermanfaat!

 

Be Sociable, SHARE!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.