Alibaba, Amazon, E-Bay merupakan beberapa raksasa dunia di bidang marketplace. Di Indonesia sendiri, diawali tokobagus.com (now OLX). Kemudian disusul tok-ped atau tokopedia (yang kini menjadi salah satu raksasa di dunia), BL atau bukalapak, dan masih banyak lagi beragam marketplace yang kini bermunculan. Semuanya mengakomodir kecepatan, harga bersaing, dan fasilitas lainnya bahkan kredit pinjaman.

Hal ini memicu perilaku konsumen. Perilaku yang sebelumnya terisolir dari paparan produk konvensional, menjadi lebih terpapar. Sehingga mereka dapat menemukan segala kebutuhan maupun keinginannya di marketplace tersebut. Sebut saja Shopee dengan trend flash-sale dan catchy-moment-nya seperti tanggal kembar dan hari raya. Konsumen yang tadinya hanya datang ke toko/pasar dan cukup kesulitan mencari kebutuhannya, kini dapat dengan mudahnya melalui aplikasi di gadget layaknya belanja di pasar/supermarket.

Dengan fasilitas yang super mudah dan cepat, kini konsumen seakan benar benar menjadi raja yang dilayani. Kemudahan mencari barang, kemudahan transaksi, hingga kemudahan mendapatkan pinjaman kredit. Perilaku ini mencerminkan bahwa sudah banyak memang konsumen dengan taraf ekonomi menengah dan mampu mendapatkan barang kebutuhannya yang mungkin dulu dirasa sulit.

Hal ini mendorong para pelaku usaha agar dapat menyesuaikan dan dapat memasarkan produknya lebih tepat sehingga penetrasi pasarnya pun lebih meluas. Pada ahirnya, penyedia jasa dan barang harus melakukan sinergi yang berterusan dan berinovasi agar mampu bersaing di dalam marketplace yang sudah menjalar di seluruh tanah air.

Oleh: Imam Nurhidayat

Be Sociable, SHARE!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.